Scroll untuk baca artikel
Example 1231x615
Example 728x250
Hukrim

Beredar Isu Soal Kades Gabus Kopo Hendak Nikahi Gadis Dibawah Umur, Aktivis: Laporkan

1701
×

Beredar Isu Soal Kades Gabus Kopo Hendak Nikahi Gadis Dibawah Umur, Aktivis: Laporkan

Share this article
Example 468x60

SERANG | Seorang Kepala Desa di Desa Gabus, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang-Banten. Berinisial E, di isukan hendak mempersunting seorang gadis dibawah umur yang masih duduk di bangku belajar kelas 12 Sekolah menengah kejuruan (SMK), hal tersebut membuat sejumlah warga di Kampung Gerduk heboh hingga menimbulkan kegaduhan di lingkungan masyarakat, Jumat 15/09/2023.

Diketahui menurut informasi kejadian bermula pada saat Kepala Desa berinisial E yang kerap datang kerumah si gadis untuk sekedar maen dan silaturahmi dan mengadakan makan-makan (Bacakan) bersama si gadis dan orang tuanya hingga malam, akibat dari perilakunya tersebut mengundang opini negatif dilingkungan masyarakat Kampung Gerduk, tidak hanya itu saja si gadis pun santer di isukan hamil dan mereka akan segera melakukan pernikahan menurut isu di masyarakat sekitar.

Akibat dari adanya isu itu membuat keluarga si gadis tidak terima dan merasa dirugikan nama baiknya, hingga akhirnya di adakan klarifikasi musyawarah secara kekeluargaan, dalam musyawarah tersebut berlangsung sudah dua kali melakukan pertemuan.

Pada pertemuan pertama musyawarah dilakukan dikediaman Ketua RT, kemudian yang kedua selang beberapa hari dilakukan dikediaman keluarga si gadis, yang dihadiri oleh pihak kepolisian dan TNI, seperti bhabinkamtibmas, babinsa dan anggota lainnya, juga para saksi dan orang-orang yang diduga menjadi pangkal munculnya isu tersebut, namun sangat disayangkan dalam musyawarah itu tidak di hadiri oleh kepala Desa padahal itu sudah menyeret nama baiknya selaku kepala Desa, hanya di wakilkan oleh seseorang bernama Subai sehingga musyawarah pun terkesan hanya sepihak saja.

Dikonfirmasi dikediamannya, menurut keterangan M orang tua si gadis mengaku bahwasannya anak gadisnya telah menjadi korban isu Hoax dan merasa telah difitnah.

“Pertamanya saya kaget kok tiba-tiba warga pada datang kerumah saya, dan ada warga yang mengatakan katanya saya mau nikahin anak kok gak bilang-bilang, saya langsung bingung setelah saya cari tau ternyata ada yang menyebar isu atau berita hoax, Kami selaku orang tua tidak terima dengan adanya berita hoax yang tengah menimpa anak gadis kami khususnya nama baik keluarga kami, dan kami sekeluarga merasa nama baiknya telah dicemarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, mungkin gara-gara saya hanya seorang petani jadi mereka seenaknya terhadap keluarga kami, dan kami menuntut bagaimanapun caranya agar nama baik keluarga kami baik seperti semula, sebab isu ini sudah menyebar kemana-mana,” katanya.

Lanjut M juga mengatakan, saya tidak bisa bayangkan jika isu ini sampai ke teman-teman sekolah dan para guru anak saya, alangkah malaunya nanti anak saya dan bisa dikeluarkan dari sekolah.

“Dan sudah beberapa hari terakhir ini anak saya tidak mau sekolah, setelah saya tanya ke anak saya katanya dia malu, dan merasa minder, itu artinya mental, sikis dan sosial anak saya telah terganggu itu semua adalah akibat adanya isu tersebut,” imbuhnya.

Senada disampaikan oleh si gadis sambil menangis dirinya mengatakan bahwa, kok ada orang yang sudah tega memfitnah dan menyebar isu Hoax ini saya merasa malu.

“Pokoknya saya menuntut bagaimana caranya agar nama baik saya dan keluarga tidak jelek, saya malu sangat malu sekali telah di isukan mau menikah dengan kepala Desa, dan yang paling parahnya saya di isukan hamil, kenapa mereka kepo dengan kehidupan keluarga kami, padahal pak kades datang kerumah juga hanya sekedar maen dan silaturahmi saja, memang betul pak kades itu sering maen ke sini, tapi kan itu hanya maen doang,” ungkapnya sambil tersendu.

Gadis juga menjelaskan bahwasanya pada saat saya ke Dokter itu saya meriksa benjolan yang ada di perut saya, bukan meriksa kehamilan tapi kenapa saya di isukan sedang meriksa kehamilan katanya itu kepala bayi.

” Saya berani buktikan bahwa saya tidak hamil mau di tespek juga saya berani bila perlu di hadapan dia sekalian ” tukasnya.

Hal tersebut membuat Aktivis Serang timur, Rahmat Zamzami angkat bicara, dirinya mengatakan bahwa seharusnya kepala Desa di hadirkan untuk memberikan penjelasan apalagi ini sudah menyangkut nama dan badan dia sendiri, seorang kepala Desa itu seharusnya di saat ada warganya yang tengah tersangkut permasalahan, dia ada untuk hadir bermusyawarah.

“Permasalahan ini sudah menyebar dan menyangkut nama dari pak lurah sendiri, kenapa sudah dua kali pertemuan musyawarah dia tidak hadir andaikan dia ada dan ikut hadir mungkin permasalahan ini sudah beres dari awal tidak harus sampai dua kali bermusyawarah, dan seandainya pak kades tidak sering maen kerumah itu mungkin isu ini tidak pernah ada, menurut saya wajarlah kalau masyarakat berasumsi negatif itu karena ulahnya dia sendiri, saya minta kepada temen-temen lembaga permasalahan ini harus di laporkan ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Serang kawal terus jangan di diemin ” Tegasnya. 

Sampai berita ini ditulis Kepala Desa Gabus berinisial E belum dapat dikonfirmasi, di karenakan keterbatasan tempat dan waktu.

Penulis: Wely Morgan

Example 120x600