Scroll untuk baca artikel
Example 1231x615
Example 728x250
NewsPemerintah

Gelap Sunyi Dipimpin Hasbi

568
×

Gelap Sunyi Dipimpin Hasbi

Share this article
Oleh: Rasiani Amelia (Aktivis Perempuan Kabupaten Lebak)
Oleh: Rasiani Amelia (Aktivis Perempuan Kabupaten Lebak)
Example 468x60

LEBAK, Kabarrakyat.co.id, — Tidak mudah mendiskusikan kepemimpinan seorang kepala daerah yang menang karena ada peran bapak sebagai penguasa.

Kemenangan Hasbi Jayabaya bagi sekelompok masyarakat adalah kabar kegembiraan, bagi sekelompok lagi kabar duka, dan sekelompok masyarakat yang lain tak perduli siapapun bupatinya. Hal tersebut sudah biasa, panggung politik memang menyediakan banyak selera. Akan tetapi, hari ini masyarakat mesti ikut memperhatikan ulang ada yang perlu kita kritisi bersama terkait sikap dan kelakuan Hasbi Jayabaya usai dilantik menjadi bupati. 

 

Hari pelantikan Bupati seharusnya menjadi momentum bagi Hasbi Jayabaya untuk berkontemplasi diri atas tanggungjawabnya sebagai pemimpin tingkat kabupaten yang memiliki banyak persoalan dan belum juga dapat teratasi dari zaman kepemimpinan bapaknya. Namun, yang dilakukan Hasbi Jayaba justru membuat banyak mata masyarakat terbelalak pada sikap arogannya yang ingin menghapus nama-nama PJ Bupati Lebak dalam prasasti. Hal tersebut menggambarkan Hasbi Jayabaya menjadi bupati hanya untuk menjaga gengsi sebagai anak kandung Jayabaya, ingin menunjukkan pada dunia bahwa Lebak cuma milik anak keturunan Jayabaya.

 

Rasanya kata “pengabdian” seringkali dijual oleh para politikus habis laris manis menjadi lalapan di masa kampanye, pada praktiknya jauh dari substansi pengabdian itu sendiri. Seperti tim kemenangan Hasbi dimasa kampanye menggemborkan bahwa Hasbi telah banyak pengabdi lewat rumah aspirasi Hasbi, katanya melalui Rumah Aspirasi Hasbi sebagai anggota DPR-RI saat itu telah banyak membantu masyarakat. Padahal, hak-hak ekosob adalah hak dasar bukan semacam hadiah dari pemerintah yang baik hati atau sumbangan karena kasihan, atau bentuk kasih sayang dari sang dermawan.

 

Apabila rumah aspirasi Hasbi diperuntukkan untuk pemenuhan hak masyarakat hidup sejahtera, maka mestinya sejak saat itu Hasbi mulai menyadari bahwa kemiskinan di Lebak telah berlapis-lapis yang menyebabkan Lebak menempati IPM terendah di Provinsi Banten, dan di hari pelantikan itu Hasbi harus sudah membicarakan bagaimana mengatasi kemiskinan dan rendahnya pendidikan di kabupaten Lebak bukan ngurusin prasasti.

 

Usai Prasasti terbitlah Plat Nomor cantik mobil milik lawyer kondang kabupaten Lebak yang diposting di akun pribadinya, hal ini semakin menunjukkan kacau balaunya pikiran Hasbi. Plat nomor mobil orang lebih menarik perhatiannya ketimbang jalan poros kabupaten di kabupaten Lebak yang sudah antah berantah rusaknya, menanyakan berapa pajak mobil orang lain lebih perlu daripada mencari tahu ada berapa banyak kasus pelecehan seksual dan sejauh mana keadilannya untuk korban.

 

Kini muncul lagi gebrakan baru era Hasbi, yaitu setiap sekolah harus membeli foto Hasbi-Amir sebagai bupati dan wakil bupati kabupaten Lebak dengan dilabeli harga 300ribu rupiah, apabila tidak membeli nama sekolah tersebut akan digarisbawahi. 

 

Sebetulnya tidak ada yang perlu dibanggakan dari Hasbi Jayabaya sehingga begitu penting foto itu dibeli dan dipasang di setiap sekolah, tidak ada manfaat dan kegunaan nyata untuk sekolah, dengan di panjangnya foto Hasbi di setiap sekolah tidak akan berpengaruh pada peningkatan kecerdasan siswa, justru apabila setiap sekolah diwajibkan membeli foto Hasbi-Amir adalah praktik feodal dan korupsi yang ditanamkan sejak dalam ruang pendidikan.

 

Hasbi-Amir beserta parajuritnya yang memiliki kewenangan di kabupaten Lebak memilih untuk sewenang-wenangnya dengan mengintimidasi sekolah jika tak bersedia membeli foto tersebut, ketimbang menekan kepada seluruh civitas akademik tingkat SD-SMA untuk menciptakan ruang aman anti pelecehan seksual.

 

Bukan hanya kebijakan yang ngaco, kini para aktivis dan mahasiswa sebagian tunduk di bawah keteknya, para akademisi sudah mulai terserah dengan kelakuannya, masyarakat pasrah karena tak ada daya dan upaya, para wakil rakyat juga diam kesumat. Lebak menjadi gelap dan sunyi. 

 

Nero02

Berita Sebelumnya >>> https://kabarrakyat.co.id/bupati-lebak-dinilai-semakin-tidak-jelas-imala-jakarta-lebih-baik-mundur-saja/

Example 120x600