BANTEN, kabarrakyat.co.id, – proyek Pembangunan Pintu Early Release Sindang Heula tahun anggaran 2022 yang saat ini masih dalam proses pengerjaan.
Pelaksanaan proyek Pembangunan Pintu Early Release Bendungan Sindang Heula yang berlokasi di wilayah Kabupaten Serang Provinsi Banten tahun 2022, dengan masa pelaksanaan 80 hari kalender. Diketahui, proyek yang memakan biaya senilai Rp.10.076.645.000,00 yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara ( APBN ) kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Sumberdaya Air ( Kemen PUPR Ditjen SDA ), SNVT Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian ( BBWSC-3 ) Banten.
Proyek tersebut dikerjakan oleh CV. Global Konstruksi, beralamat di Perum. Griya Antasari Permai Blok B No.6 Kel. Sukabumi Indah Kec. Sukabumi, Kota Bandar Lampung.
Mengenai proyek Pembangunan Pintu Early Release Bendungan Sindang Heula yang berlokasi di wilayah Kabupaten Serang Provinsi Banten tersebut, pernah dipertanyakan oleh LSM PUSAKA melalui surat klarifikasinya, namun tidak kunjung dijawab oleh Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK ) pada proyek tersebut.
Pada pemberitaan sebelumnya menyampaikan terkait statmen yang disampaikan LSM PUSAKA. Guna tersaji nya pemberitaan yang faktual dan berimbang, sehingga tidak terkesan tendensius dihadapan publik/pembaca. Awak media ini melalui Kaperwil Banten menyampaikan konfirmasi tertulis yang ditujukan kepada saudara I Ketut Jayada, ST Kepala BBWSC-3 Banten, dengan maksud minta tanggapan terkait pemberitaan yang disampaikan.
Namun, miris sampai dengan waktu yang ditentukan kepala BBWSC-3 Banten tidak berkenan menanggapi konfirmasi yang disampaikan awak media ini. Pasalnya, hingga kini pihak media kabarrakyat.co.id tidak kunjung mendapatkan jawaban/tanggapan dari kepala BBWSC-3 Banten, baik secara tertulis ataupun secara lisan.
Sikap bungkam dan terkesan cuek yang dipertontonkan oleh Kepala BBWSC-3 Banten dihadapan publik ini tidak mencerminkan prilaku seorang pejabat pemerintah yang terbuka / transparan dan akuntabel terhadap informasi terkait program kegiatan belanja modal tahunan pemerintah pusat, dengan pembiayaannya bersumber dari APBN.
Diamnya Kepala BBWCC-3 Banten saat ditanya mengenai kegiatan yang menelan Anggaran puluhan milyar ini dapat berdampak buruk terhadap kedinasan yang ia pimpin.
Sejatinya, sikap diam ataupun bungkam seorang pimpinan pejabat pemerintahan akan membuat publik bertanya lebih dalam, serta dapat menciptakan asumsi-asumsi negatif publik/masyarakat secara umum terhadap kinerja ASN kedinasan yang dipimpinnya.
Bahkan tidak menutup kemungkinan apabila persoalan ini nantinya akan terciptanya opini karangan bebas publik. Sehingga berkembang menjadi isu-isu liar dan akan menjadikannya topik utama dalam perbincangan publik yang menyoroti kedinasan BBWSC-3 Banten.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak BBWSC-3 Banten belum dapat dikonfirmasi.
Penulis. Nero02
