KABUPATEN TANGERANG, Kabarrakyat.co.id, — Pemkab Tangerang melalui Dinas Pendidikan menyambut baik masa tahun ajaran baru yaitu Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi para siswa dan siswi baru.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang H. Dadan Gandana meminta kepada seluruh dewan guru atau tenaga pendidik dengan mengisi kegiatan yang bersifat positif dalam MPLS sebagai bentuk penanaman karakter siswa baru dalam lingkungan sekolah, dan jangan jadikan kegiatan MPLS mengarah kepada sifat Bullying dan Perundungan.
“Per 15 Juli 2024 adalah hari pertama tahun ajaran baru di kabupaten tangerang khususnya, saya minta agar kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) diisi dengan kegiatan yang positif sebagai bentuk penanaman karakter siswa baru dalam lingkungan sekolah. “Kata Dadan.
Mantan kepala DPMPD itu melarang sekolah melaksanakan kagiatan yang mengarah kepada sifat bullying dan perundungan terhadap siswa selama MPLS berlangsung.
“isi kegiatan yang positif dan lengkapi dengan pemberian materi antikorupsi oleh para penyuluh baik para guru, dosen, dan lainnya untuk menanamkan budaya antikorupsi kepada siswa.
Perlu diketahui, Pelaksanaan kegiatan MPLS ini akan berlangsung selama tiga hari, yakni 15 sampai 17 Juli 2024. Jadikan ajang ini sebagai landasan dasar dalam mendidik rasa tanggung jawab sebagai mana mestinya dalam membangun karakter regenerasi putra putri bangsa yang berprestasi dan itu mengacu pada aturan Permendikbud nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Peserta Didik Baru,”Tegasnya.
Sementara itu Kepala Bidang Sekolah Dasar (SD), Dili menambahkan, pelaksanaan MPLS bertujuan mengembangkan materi penguatan pendidikan lingkungan hidup, pendidikan karakter, pendidikan anti korupsi, pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran narkoba. Hal ini sangat penting sebagai landasan dasar untuk para siswa-siswi yang tengah mengenyam pendidikan dasar.
Selain itu, MPLS juga bertujuan untuk pengenalan program satuan pendidikan yang bersih, hijau, sehat, dan budaya lokal termasuk stunting gender, gerakan sekolah sehat, dan gerakan pencegahan dan penanganan kekerasan pada satuan pendidikan.”ucapnya. Selasa, (16/7/2024).
Penulis : Romi
