LAHAT, SUMATERA SELATAN, Kabarrakyat.co.id — Seorang pria bernama Sukman (55) diduga telah menjadi korban fitnah yang dilakukan oleh Bisli, kejadian berawal dari perselisihan perbatasan tanah antara milik Tanhar atau lebih dikenal dengan nama Tantan dengan Sukman, diketahui Bisli sendiri adalah orang yang di percaya tantan untuk kelola tanahnya, yang sudah dijadikan sebuah perkebunan kelapa sawit, namun di kemudian hari tanah tersebut sengketa, di sebabkan belum ada titik temu perbatasan lahan atau tanah milik antara Sukman dan Tantan.
Hal tersebut dikatakan Sukman kepada Awak media.
” Kejadian awalnya begini saya dan Tantan selaku pemilik tanah belum menemukan titik terang atas batas tanah tersebut, kemudian kami berdua membuat perjanjian secara lisan agar tidak ada yang memanen hasil sawit di perbatasan tanah antara milik Tantan dan Saya, dan pada waktu itu juga di Saksikan oleh Bisli dan istrinya Tantan, namun di kemudian hari Bisli orang kepercayaan Tantan telah memanen sebanyak 6 kali dan itu diketahui oleh Tantan, karena Bisli ini setorannya ke Tantan ” katanya 02-08-2022.
Sukman menambahkan ” Setelah Mengetahui hal itu Saya menghampiri Bisli berniat untuk menanyakan, namun tiba-tiba Bilsi melontarkan kata-kata kasar yang tidak pantas di ucapkan, yang ditujukan kepada orang tua saya yang sudah meninggal, dan memfitnah Saya telah menyerobot tanah milik Sundari. ” Imbuhnya.
Merasa tidak terima Sukman akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Polres Lahat Polda Sumatera Selatan.
Hal senada dikatakan Nasri adik kandung dari pada Sukman.
” Yah betul hal itu telah terjadi dan saya mengetahui dari cerita kakak saya Sukman, dan saya sendiri selaku adik kandungnya merasa tidak terima atas perkataan Bisli yang sudah melontarkan kata-kata yang tidak pantas di ucapkan yang di tujukan kepada orang tua kami yang sudah meninggal, dan saya ucapkan banyak-banyak terimakasih kepada pihak kepolisian Polres Lahat karena sudah menerima baik laporan kami sebagai masyarakat, dan saya harap polres lahat segera menindak lanjuti kasus ini, agar kejadian serupa tidak terulang kembali kepada keluarga kami, atau kepada masyarakat lainya ” katanya.
Jurnalis : Wely morgan.
