Scroll untuk baca artikel
Example 1231x615
Example 728x250
Pendidikan

Wely Morgan : Dinas Pendidikan Prov. Banten Tindak Tegas. Oknum Guru BP SMANCIK

136
×

Wely Morgan : Dinas Pendidikan Prov. Banten Tindak Tegas. Oknum Guru BP SMANCIK

Share this article
Example 468x60

SERANG, kabarrakyat.co.id, Atas ucapan oknum guru Bimbingan Penyuluhan ( BP ) Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Cikande ( SMAN 1 CIK ) kabupaten serang, yang berinisial AY, telah melukai hati salah satu wali murid sekolah tersebut, yang diketahui bernama Wely Morgan.

Ucapan oknum guru Bp tersebut yang disampaikan kepada anak muridnya inisial R pada jum’at 20 Oktober 2023 terjadi di lingkungan SMAN 1 CiK.Adanya persoalan tersebut, Wely Menyambangi SMANCIK pada senin 23/10/2023 untuk menemui guru BP dimaksud, namun menurut salah satu guru SMANCIK oknum guru BP yang berinisial AY sedang tidak masuk.

Lebih lanjut ke esokan harinya pada selasa 24/10/2023, wely kembali menyambangi SMANCIK untuk menemui oknum guru BP tersebut, lagi-lagi onum guru BP inisial AY tidak ada.. Namun, kedatangan Wely Morgan kali ini diterima oleh ,” Mulyadi” Kepala Sekolah ( KepSek ) SMANCIK.

Dalam pertemuan tersebut, Mulyadi mengajak orang tua R untuk membuka proyektor mengenai 30 catatan kesalahan murid inisial R, dan termasuk perbuatan dengan bahasa suka Bulying teman.

Wely” nama nya juga catatan kesalahan di tulis guru mau lebih dari 30 puluh kesalahan pun bisa kalau sudah tidak suka sama orang.

pihak sekolah/ guru sudah tidak suka lagi dengan anak saya Mengenai perkataan/ucapan yang dilontarkan oknum guru BP inisial AY kepada muridnya yang berinisial R dengan ucapan” Bapak Kamu Mengerti Bahasa Manusia Tidak”, ucapan tersebut di akui oleh Mulayadi.. 

 

Perkataan/ucapan tersebut terlontar, lantaran guru BP sudah merasa kesal karena kesalahan yang telah dilakukan oleh R sudah terlalu banyak. Ucap Mulyadi

Mulyadi pun menyampaikan. mengenai perkataan / ucapan yang dilontarkan oleh oknum guru BP tersebut, sejatinya sudah menjadi tanggungjawab kepala sekolah.

Pasalnya, guru itu ibaratkan seorang prajurit, apapun bentuk kesalahan yang diperbuat bawahannya, mau tidak mau ataupun suka tidak suka, konsekuensinya mejadi tanggung jawab pimpinan (red- kepsek),

Ketika disingung terkait sanksi yang yang diterapkan pihak sekolah terhadap oknum guru BP berinisial AY.

Mengenai sanksi yang akan diterapkan. hanya sekedar teguran, serta atas perkataan guru yang termasuk bulying atau penghinaan dan lain sebagainya, hanya sebuah rasa kekesalan belaka, ya namanya manusia.,,, ada batas kesabaran. Tutut Mulyadi dengan santai

Ditempat yang sama “Wely Morgan ” mengatakan, setiap orang tua menginginkan prilaku yang terbaik dilakukan oleh anaknya. Namun, ketika anak tersebut berperilaku tidak sesuai dengan yang diharapkan, tentunya kita sebagai orang tua akan terus berupaya mendidik dan mengajarinya hal-hal positif.

Atas kenakalan atau kesalahan yang dilakukan oleh anak saya di sekolah, yang menurut pihak sekolah SMAN 1 CIK sudah terlalu dan tidak ada solusi serta toleransi lagi dari pihak sekolah. Sehingga, atas keputusan yang yang di ambil oleh pihak sekolah, berdasarkan kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan oleh anak didiknya yang berinisial R tidak dapat ditoleril lagi dan harus dikeluarkan ataupun pindah ke sekolahan lain.

Atas sikap tegas dan profesional para tenaga pendidik SMAN 1 CIK dalam mengambil keputusan untuk penegakan aturan tata tertib kedisiplinan pihak sekolah, harus saya terima dengan iklas dan lapang dada.

Mesikipun demikian, pil pahit realita kehidupan harus ditelan mentah-mentah, sebagai orang tua untuk masa depan anak saya satu-satunya, supaya mentalnya tidak douwn dimasa-masa mengenyam pendidikan bersiap-siap menyesuaikan diri pada masa pertumbuhan untuk beranjak remaja. Sayapun terus berupaya menhadap untuk menemui para guru, baik wali kelas, guru BP, bahkan kepala sekolah SMAN 1 CIK.

Maksud dan tujuan saya, untuk meminta kebijakan dan memohon supaya masih bisa diberikan toleransi dari pihak sekolah dengan penuh harapan, agar keputusan yang ambil oleh pihak sekolah, anak saya R harus dikeluarkan dari sekolahnya mendapatkan pertimbangan secara manusiawi dari pihak sekolah, demi masa depannya sebagai anak negeri generasi penerus.

Namun, sangat disesalkan, upaya yang saya lakukan untuk tetap mempertahan anak saya tidak membuahkan hasil agar tetap dapat bersekolah di SMAN 1 CIK , karena sudah menduduki kelas. 11/2, keputusan pihak sekolah anak saya harus dikeluarkan dari SMAN 1 CIK tidak dapat diganggu gugat.

Atas keputusan final dari pihak sekolah yang telah memberikan sanksi kepada anak saya, untuk tetap harus dikeluarkan dari sekolah SMAN 1 CIK, saya selaku orang tua harus menerimanya dengan lapang dada dan legowo.

Tetapi,,,atas perilaku dengan munculnya perkataan/ucapan yang telah dilontarkan oleh oknum guru BP inisial AY dengan perkataan ” Bapak Kamu Mengerti Bahasa Manusia tidak ? “. Ucapan tersebut tertuju kepada anak saya secara langsung.

Atas perkataan/ucapan yang keluar dari bibir seorang oknum guru BP SMAN 1 CIK, terindikasi telah mencoreng nama baik sosok seorang tenaga pendidik yang dikenal santun, serta mengayomi anak didiknya.

Prilaku yang dipertontonkan oleh seorang oknum guru BP inisial AY tersebut tidak ber etika dan mencerminkan sosok seorang guru yang memiliki karakter secara psikolog mengayomi agar mampu membimbing dalam melakukan penyuluhan dalam perbaikan mental anak didiknya supaya dapat menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.

Selain itu, perbuatan yang dilakukan melalui ucapan tersrbut, secara tidak langsung telah menyakiti hati dan penghinaan terhadap diri saya yang mendalam bahkan atas perkataan yang diucapkan oleh oknum guru BP tersebut terkesan seolah-olah saya ini bukan manusia ,

Atas persoalan tersebut, saya meminta kepada Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten untuk menindak tegas oknum guru BP SMAN 1 CIK., supaya tidak aemenah-menahan dalam berucap. Pintanya

Apa yang telah dilakukan oleh oknum guru BP tersebut, selain telah menyakiti hati saya, perbuatan yang ia dilakukan terindikasi tidak ber etika dan bermoral dilakukan seorang tenaga pendidik. Perkataan/ ucapan oknum guru BP tersebut tidak semestinya dilakukan, apalagi penyampaiannya didepan anak saya.

Hal ini akan berdampak terhadap terganggunya psikis seorang anak yang masih dalam proses pertumbuhan. Tentunya, perkataan/ucapan tersebut akan terus menghantui dan ter ngiang-ngiang didalam pikirannya yang masih labil . Ungkapnya miris

Menurut Wely, sanksi yang dilakukan oleh pihak sekolah terhadap oknum guru BP tersebut tidak sebanding dengan rasa sakit yang ia terima dan rasakan saat ini.

Mengutip pernyataan Mulyadi kepsek SMAN 1 CIK yang diutarakannya dihadapan saya dan teman-teman para wartawan media online diruangannya.

Pihak sekolah akan memberikan sanksi berupa teguran terhadap oknum guru BP inisial AY, ya namanya manusia ada batas kesabarannya. Ucap Mulyadi dengan santai tanpa dan gamblangnya, dan terkesan melakukan pembelaan terhadap bawahannya

Menanggapi apa yang diutarakan oleh Kepek SMAN 1 CIK, jika bicara keterbatasan manusia, sadarkah kepsek ketika berucap demikian ?. Apakah ada terbesit dibenaknya, ketika saya datang memohon dan meminta tolong agar anak saya masih bisa diberikan kesempatan untuk dapat memperbaiki diri, secara manusiawi, alhasil anak saya tidak mendapatkan toleransi dan kesempatan secara kemanusiaan.

Wely menambahkan. Saya selaku korban atas prilaku ucapan yang dilontar oleh oknum guru BP inisial AY tersebut, untuk mendapat keadilan. Dalam waktu dekat, saya akan segera menyurati kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan dan pariwisata provinsi banten, sekaligus ditembuskan kepada Menteri Pendidikan kebudayaan dan pariwisata Republik Indonesia.

Pasalnya, jika hanya sanksi teguran yang dilakukan oleh pihak SMAN 1 CIK, hal ini akan membuat oknum guru BP tersebut semakin besar kepala, dan tidak menutup kemungkinan apabila perilakunya kedepan lebih ektrim bahkan semenah-menah memperlakukan anak didiknya.

Tim/Red

Example 120x600